Festival Tradisional Tiongkok: Kekayaan Tradisi yang Diwariskan Dari Generasi ke Generasi
Pratinjau Konten
Festival tradisional Tiongkok bukan hanya momen perayaan dan rekreasi tetapi juga momen penting untuk warisan budaya dan reuni keluarga. Setiap festival memiliki tradisi, adat istiadat, dan cerita yang unik.
Semua VISApertanyaan terkait tercakup dalam Panduan Perjalanan Tiongkok (Diperbarui 23 Januari 2024)
Untuk ikhtisar singkat, lihat Kebijakan Bebas Visa 144 jam di Tiongkok
Atau Rencanakan Perjalanan Anda ke Tiongkok bisa membantumu
Festival dan Legenda Utama
Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek) adalah salah satu festival tradisional terpenting. Keluarga berkumpul untuk menyalakan kembang api, menempelkan bait, dan begadang (Shousui). Tarian barongsai dan tarian naga adalah hal yang umum pada periode ini.
Legenda: Monster “Nian” akan menimbulkan masalah setiap Tahun Baru, oleh karena itu ada kebiasaan menyalakan kembang api dan menempelkan bait, karena Nian takut terhadap warna merah dan suara keras.
Festival Perahu Naga terkenal dengan lomba perahu naga dan makan zongzi. Ini memperingati penyair patriot kuno Qu Yuan. Adat balap perahu naga dan melempar zongzi ke dalam air adalah untuk mengenangnya.
Asal Sejarah: Setelah Qu Yuan menenggelamkan dirinya, orang-orang mendayung perahu untuk menemukan tubuhnya dan melemparkan zongzi ke dalam air untuk mencegah ikan memakan tubuhnya.
Festival Pertengahan Musim Gugur (Festival Kue Bulan) melambangkan reuni. Orang-orang menikmati melihat bulan dan makan kue bulan, merayakan reuni keluarga dan orang-orang terkasih.
Legenda: Chang'e terbang ke bulan, melambangkan kesepian abadi.
Festival Qingming adalah hari pembersihan makam tradisional. Orang-orang memberi penghormatan kepada leluhur dan menikmati tamasya musim semi, yang melambangkan kebangkitan alam.
Asal: Festival Makanan Dingin dan Jie Zitui, yang terbakar karena kesetiaannya. Orang-orang berhenti menggunakan api, yang kemudian berkembang menjadi Festival Makanan Dingin, yang akhirnya menjadi Qingming.
Festival Kesembilan Ganda (Festival Chongyang) secara tradisional melibatkan pendakian ketinggian dan apresiasi bunga krisan, yang melambangkan umur panjang dan kesehatan. Ini juga merupakan waktu untuk menghormati orang yang lebih tua.
Asal: Seorang pemuda terhindar dari wabah penyakit dengan membawa keluarganya ke pegunungan.
Festival Qixi (Hari Valentine Tiongkok), dimana kisah pertemuan Penggembala Sapi dan Gadis Penenun setahun sekali di seberang Bima Sakti dirayakan. Pasangan mengungkapkan cinta mereka di hari romantis ini.
Festival Lentera pada hari ke-15 bulan lunar pertama mencakup kegiatan seperti melihat lentera, memecahkan teka-teki, dan makan yuanxiao atau tangyuan, yang melambangkan reuni.
Festival Laba terutama ditandai dengan “minum bubur Laba”, di mana orang-orang memberikan persembahan kepada leluhur dan dewa serta menyantap makanan perayaan.
Festival Obor pada tanggal 24 Juni penanggalan lunar meliputi adu banteng, adu domba, adu ayam, pacuan kuda, gulat, menyanyi, menari, dan kontes kecantikan.
Festival Percikan Air (Festival Pemandian Buddha) menandai Tahun Baru dalam budaya Dai. Dirayakan di berbagai negara, acara ini mencakup aktivitas seperti percikan air, balap perahu naga, pemandian Buddha, dan pertunjukan.
Menikmati Festival Tradisional
Bagi wisatawan yang tertarik dengan budaya Tiongkok, berpartisipasi dalam festival tradisional menawarkan pengalaman unik dan berkesan, masing-masing dengan adat istiadat perayaannya.
Saran untuk Berpartisipasi dalam Kegiatan Festival
Festival Musim Semi: Kunjungi pameran kuil dan saksikan kembang api.
Festival Perahu Naga: Saksikan balapan perahu naga dan coba berbagai zongzi.
Festival Pertengahan Musim Gugur: Nikmati pemandangan bulan dan cicipi kue bulan.
Festival Qingming: Bergabunglah dengan tamasya musim semi.
Festival Kesembilan Ganda: Naiki ketinggian untuk merasakan budaya dan melihat pemandangan musim gugur.
Pengalaman Perjalanan Festival
Pengalaman Budaya: Festival menampilkan aktivitas budaya seperti pertunjukan tradisional dan kerajinan tangan.
Adat istiadat setempat: Mengikuti perayaan lokal menawarkan wawasan yang lebih mendalam tentang budaya lokal.
Makanan Festival: Mencoba makanan khusus festival seperti pangsit (Festival Musim Semi) dan zongzi (Festival Perahu Naga) adalah kunci untuk memahami budaya festival Tiongkok.
Integrasi Festival dan Budaya Tradisional Tiongkok
Festival Tiongkok berakar kuat pada budaya dan sejarah, mencerminkan gaya hidup, nilai-nilai, dan kepercayaan.
Keluarga dan Reuni: Festival seperti Festival Musim Semi dan Festival Pertengahan Musim Gugur menekankan ikatan keluarga.
Sejarah dan Warisan: Setiap festival memiliki latar belakang sejarah unik dan legenda yang merupakan bagian penting dari budaya Tiongkok.
Perayaan Alam dan Musim: Festival seperti Qingming dan Chongyang terkait erat dengan kalender lunar dan perubahan musim, yang menunjukkan rasa hormat terhadap alam dalam budaya Tiongkok.
Keberagaman Adat Daerah: Daerah yang berbeda mempunyai adat istiadat yang berbeda-beda untuk festival seperti Festival Musim Semi.
Kekayaan Artistik: Festival memperkaya bentuk seni dengan barongsai, tari naga, drama tradisional, dan musik.
Nilai-Nilai Sosial: Kegiatan tradisional selama festival mencerminkan nilai-nilai inti masyarakat seperti menghormati orang yang lebih tua dan leluhur.
Comment (0)